Awal pemerintahan Desa Jipang dimulai sekitar tahun 1900 M. Saat itu Desa Jipang dan Desa Judan yang terletak bersebelahan memiliki jumlah penduduk yang sangat sedikit. Kedua desa lalu sepakat untuk menggabungkan pemerintahan desa menjadi satu pemerintahan dan melakukan pemilihan Kepala Desa. Desa yang dipilih sebagai pucuk pemerintahan adalah Desa Jipang.
Proses Pemilihan Kepala Desa dilaksanakan dengan metode yang unik, yaitu TEK TEK WING. Masing-masing Calon Kepala Desa berdiri di depan, sedangkan pengikut/pemilihnya akan berada di belakangnya sambil memegang perut orang yang ada di depannya, membentuk barisan panjang seperti ular. Pemenangnya adalah Calon Kepala Desa yang memiliki jumlah barisan yang paling panjang. Saat itu terdapat dua Calon Kepala Desa, Pak TARNO dari Desa Judan dan Pak KAERAN dari Desa Jipang.
Konon proses pemilihan Kepala Desa saat itu berlangsung dengan ketat. Masing-masing calon sudah memiliki barisan yang sama panjangnya. Hanya tersisa satu pemilih yang belum menggunakan hak pilihnya. Si pemilih terakhir ini kebetulan adalah saudara dari Pak KAERAN, calon kades dari Desa Jipang. Si pemilih terakhir ini kebingungan mencari barisan Pak Kaeran saudaranya sehingga ia tidak segera memilih. salah satu petugas polisi pengamanan saat itu menjadi tidak sabar dan memerintahkan si pemilih terakhir untuk segera masuk barisan. Dengan gugup dan tergesa-gesa, si pemilih asal masuk kedalam salah satu barisan. Ternyata, barisan yang dimasukinya adalah barisan milik Pak Tarno, calon Kades dari Desa Judan lawan Pak Kaeran. Demikianlah akhirnya Pak TARNO terpilih menjadi pemimpin kedua desa tersebut, yang digabungkan menjadi satu pemerintahan yaitu pemerintahan Desa Jipang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar